Dalam hidup, tentu kita menginginkan sesuatu yang berkembang. Sebab hidup yang monoton dan itu-itu saja akan sangat membosankan. Maka dari itu, ada kalanya kita butuh sesuatu yang baru dan menantang. Sesuatu yang baru tersebut bisa kita sebut dengan inovasi. Dalam kehidupan, ada banyak sekali inovasi yang bisa diterapkan dan berguna bagi Masyarakat Luas.
Demi meningkatkan Pelayanan yang Prima kepada masyarakat, RSUD Tarutung selalu berusaha memberikan yang terbaik, salah satunya memiliki Inovasi yang sangat berguna bagi masyarakat. Adapun Inovasi RSUD Tarutung yaitu Mendaftar Antrian Melalui Mekanisme Media Android (MALUMMA), Harapan Hidup Dengan Setetes Darah ( HIPAS ).
RSUD Tarutung menjadi salah satu wakil dari Kabupaten Tapanuli Utara penilaian Inovasi Antar Kab/Kota SE Provinsi Sumatera Utara yang diselenggarakan oleh BALITBANG Provinsi Sumatera Utara. Kunjungan Tim juri dari Provinsi Sumatera Utara ke RSUD Tarutung bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi lapangan apakah inovasi tersebut benar ada dan berjalan sesuai dengan proposal Inovasi yang diajukan. Adapun tim juri yang datang adalah Ir. H. Soekirman, Dr. Ir. Hj. R. Sabrina,M.Si, Prof. Harmein Nasution,MSIE.
Dalam sambutannya Direktur RSUD Tarutung dr. Janri A. Nababan,MM yang didampingi Wadir Umum Ns. Pastridawaty Simamora, Wadir Pelayanan drg. Karen Lumbantobing mengungkapkan bahwa Inovasi HIPAS dan MALUMMA hadir di RSUD Tarutung dikarenakan keluhan masyarakat terkait susahnya mencari untuk donor darah dan lamanya mengantri dalam pendaftaran rawat jalan. " Selamat Datang kepada Tim Juri, perlu saya sampaikan bahwa Inovasi ini hadir ada akibat dari keluhan masyarakat terkait Donor darah yang masih minim dan lamanya mengantri di pendaftaran, sehingga terbentuklah Inovasi tersebut, HIPAS merupakan Darah Pengganti, jadi ketika masyarakat atau pasien yang berada di RSUD Tarutung sedang membutuhkan darah misalnya B, sebelum adanya inovasi ini, masyarakat harus akan mencari pendonor yang mempunya Golongan Darah B dan akan lebih memakan waktu yang lama, namun setelah adanya Inovasi HIPAS, masyarakat tidak perlu mencari pendonor yang harus donor darah B, cukup keluarga atau kerabat mendonor bebas golongan darah apapun sebagai pengganti donor darah yang sebelumnya diperlukan, karena inovasi ini sudah memiliki Bufferstok, jadi tidak perlu lagi harus mencari pendonor yang harus sama dengan si penerima donor darah, dan untuk MALUMMA merupakan suatu aplikasi Pendaftaran yang dapat digunakan kapanpun dan dimanapun, aplikasi ini dibuat untuk mengurangi Antrian yang panjang di pendaftaran" ungkapnya.
Ir. H. Soekirman salah satu tim juri mengungkapkan kekagumannya atas Inovasi yang ikut diperlombakan oleh RSUD Tarutung yaitu Inovasi Harapan Hidup Dengan Setetes Darah (HIPAS). " Saya kagum akan Inovasi RSUD Tarutung, masyarakat tidak perlu lagi lama-lama butuh darah, dan disaat operasi pun ketika butuh darah, stok sudah tersedia dan tinggal hanya mencari darah pengganti", ungkapnya dengan kagum. Ir. H. Soekirman juga menyampaikan bahwa perlombaan Inovasi ini di ikuti seluruh kabupaten/kota Provinsi Sumatera, dan hasil seleksi inovasi tersebut, RSUD Tarutung masuk 10 besar. "Untuk perlombaan Inovasi ini di ikuti seluruh kab/kota yang di Provinsi Sumatera Utara, tahap pertama seleksi dilaksanakan dengan pemaparan Inovasi dan hasilnya RSUD Tarutung masuk 10 besar, dan tahap seleksi lanjutannya ya peninjauan langsung Inovasi", ujarnya
Dalam peninjauan inovasi ini turut hadir Assisten 2 bagian Sosial dan Ekonomi Sekdakab Tapanuli Utara.