Siapa yang tidak mengenal Covid-19 ini, Virus yang sangat mematikan bagi Kesehatan Manusia, dan bahkan dapat mempengaruhi Ekonomi suatu Negara. Para Dokter, Perawat dan Petugas Kesehatan lainnya telah menjadi pahlawan tanpa tanda jasa di tengah merebaknya Virus Covid-19 ini. Kami Berada di Garda Terakhir bagi penderita covid19, dimana hanya sisi kemanusiaan yang kami kedepankan. Para Tenaga medis secara langsung berinteraksi dengan Pasien positif terjangkit Virus Covid-19. Untuk resiko terpapar sudah pasti, walaupun dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Kami juga dihadapkan dengan beban yang sangat berat, beban Psikolog. Contohnya tidak bisa pulang menghadap keluarga yang dicintai, kalaupun pulang, yah dihadapkan dengan stigma, dimana masyarakat belum sepenuhnya bisa menerima keberadaan tenaga kesehatan dan pekerja kesehatan/RS dilingkungan tempat tinggalnya . Bukan hanya Petugas Kesehatan khusus yang menangani Pasien Covid-19, Seorang "Cleaning Service" sekalipun yang bekerja di Rumah Sakit tidak diterima dilingkungannya karena bekerja di Rumah Sakit.
Persoalan bukan itu saja, persoalan masyarakat yang tidak menerima keluarga nya di didagnosa covid19 juga merupakan kasus yg sering dijumpai, makian dan bahkan kemarahan, dan belum lagi pasien yang meminta perlakuan istimewa dalam penanganan covid, kami bekerja sesuai protap yang telah diberikan pemerintah, tidak ada lebih dan kurang, jangan samakan perawatan covid dengan pasien biasa, penerapan Telemedicine sudah hal yang biasa dalam covid, tidak ada lagi seperti dulu ada pertemuan rutin dokter dan pasien, pemantauan dan pengobatan kami lakukan dengan ketat, jangan ada lagi "pembohongan" tidak diperhatikan, tidak dikunjungi dokter, semua menyalahkan dokter, semua menyalahkan RS, tapi semua itu tetap dihadapi dengan senyum, senyum, dan senyum.
Petugas Kesehatan memang memiliki resiko yang sangat tinggi terhadap penularan penyakit dari pasien yang ditanganinya, terlebih Virus Covid-19 ini, hingga Tenaga Kesehatan itu sendiri memakan korban jiwa atau meninggal dunia, yah bisa juga dikatakan Benteng Terakhir dalam penanganan ini sudah mulai goyang, dan memungkinkan akan hancur, kami tidak butuh kata kata pujian, kami butuh penyemangat sebagai imun tubuh kami dalam bekerja, hargai jerih payah kami.
Rasa Takut? Rasa takut jelas ada Pada kami, Namun rasa takut itu ditanam dalam-dalam demi menjalakan tugas Kemanusian ini. Bahkan Rasa takut itu ditendang jauh-jauh dengan harapan pasien sembuh, tersenyum dan kembali kekeluarga.
Untuk itu, mari kita bersama-sama Melawan Covid-19 karena Covid19 tidak memandang JABATAN, UMUR, JENIS KELAMIN dan KETOKOHAN seseorang dimasyarakat, covid itu nyata, janganlah sia siakan perjuangan kami, kami juga manusia yang butuh istirahat, kumpul dengan keluarga, bersosialisasi dan kami juga mau berumur panjang, Tetaplah Melaksanakan Protokol Kesehatan yang dibuat oleh Pemerintah.